Berita
Tema Bio Farma X MIT Hacking Medicine International Healthcare Hackathon tahun ini menekankan pada perkembangan dan kemajuan teknologi di era globalisasi sehingga tenaga kesehatan dapat memanfaatkan hal tersebut sebagai sarana meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Berdasarkan tema tersebut, peserta Bio Farma X MIT Hacking Medicine International Healthcare Hackathon diharapkan dapat memanfaatkan dan ikut mengembangkan kemajuan teknologi untuk digunakan dalam memajukan bidang kesehatan serta kefarmasian.
Pada kompetisi ini, seluruh delegasi Farmasi UGM berpartisipasi aktif dalam memberikan ide serta inovasi terhadap masalah pada subtema yang dipilih. Sebagai hasilnya, Anggit bersama timnya berhasil membawa pulang penghargaan, yakni posisi “2nd Place” dalam kategori Upstream track. Anggit bersama timnya berfokus kepada permasalahan mengenai manufacturing planning sebuah perusahaan, khususnya industri farmasi. Aplikasi yang dibuat adalah BioBot, yaitu aplikasi yang dapat digunakan perusahaan untuk mengetahui dan memprediksi trend kesehatan yang sedang dibutuhkan oleh masyarakat.
“Kita memberikan data yang berguna untuk perusahaan farmasi. Jadi, kita fokus untuk membuat aplikasi, mengumpulkan data apa yang tren di masyarakat dan itu untuk rekomendasi ke perusahaan yang membutuhkan,” ujar Anggit.
Guna mempersiapkan diri untuk berpartisipasi dalam MIT Grand Hack di Boston, USA pada April 2024, Anggit banyak belajar mengenai dunia kesehatan dan kefarmasian, khususnya untuk menghasilkan ide-ide maupun pengembangan inovasi dibidang kesehatan dengan memanfaatkan kemajuan teknologi.
The speech emphasized Universitas Gadjah Mada’s constant commitment to supporting excellent research and ethical scholarship. The audience had a deeper understanding of the ethical aspects of research thanks to Prof. Siahaan, who is renowned for his substantial contributions to the fields of research ethics and design. He also gave them advice on how to conduct ethical and useful research. The occasion demonstrated the Faculty of Pharmacy’s commitment to developing future pharmacists and researchers who place a high value on both scientific rigor and moral ideals.
Dekan Fakultas Farmasi UGM, Prof. Dr. apt. Satibi, M.Si dalam sambutannya menyampaikan harapannya dengan adanya pertemuan antara Fakultas Farmasi dengan SwipeRx dapat menciptakan kolaborasi, dan sinergi untuk edukasi dan juga peningkatan pengetahuan di masyarakat terkait dengan bidang kesehatan khususnya farmasi yang bisa melalui SwipeRx yang nantinya dapat berkontribusi untuk masyarakat luas.
Kunjungan kerja sama antara Swipe Rx dan Fakultas Farmasi UGM ini menandai komitmen keduanya dalam menjalin kemitraan yang berpotensi menghasilkan terobosan dalam bidang farmasi dan kesehatan. Diharapkan bahwa kerja sama ini akan membawa manfaat besar baik bagi mahasiswa, maupun masyarakat umum dalam hal peningkatan pelayanan kesehatan dan inovasi di dunia farmasi.
Melalui pidato pengukuhan berjudul “Siklus Sel Sebagai Target Penemuan Obat Alami Anti Kanker: Pendekatan Empiris Hingga Teknologi Modern”, Prof. Puji memaparkan kemoterapi merupakan salah satu metode utama dalam pengobatan kanker saat ini. Kendati begitu, metode ini menimbulkan beragam efek samping. Sementara beberapa penelitian melaporkan agen kemoterapi yang diperoleh dari produk alam ataupun sintesis, analognya mempunyai efek samping terbatas dan memiliki kemampuan anti-multidrug resistance.
Puji memaparkan banyak penelitian berbasis tanaman obat yang digunakan sebagai sumber senyawa kimia bioaktif dan telah diuji efek farmakologinya, baik in vitro maupun in vivo. Lebih lanjut Puji menyatakan bahwa terdapat banyak tantangan dalam proses uji klinis penemuan obat yang berasal dari bahan alam, yaitu dalam hal suplai yang tidak memungkinkan dilakukan isolasi dari tanaman aslinya dan juga biaya yang mahal serta tidak layak secara ekologi.
Kendati begitu, Puji menyebutkan hadirnya teknologi modern seperti teknologi kultur sel dan jaringan tanaman menjadi cukup menjanjikan untuk memenuhi kebutuhan metabolit sekunder dalam jumlah komersial.
“Tingginya keanekaragaman hayati di Indonesia sangat mendukung penemuan obat asli Indonesia. Dengan inovasi, kemajuan IPTEK, serta kemampuan sumber daya yang dimiliki negra kita, bukan hal yang tidak mungkin pengembangan obat di tanah air akan berlangsung lebih cepat dan berkelanjutan,” ujarnya.
Upacara pengukuhan Guru Besar Prof. Puji Astuti dibuka dan ditutup langsung oleh Rektor. Dalam upacara ini disampaikan bahwa Prof. Puji merupakan salah satu dari 399 Guru Besar aktif di UGM dan di tingkat fakultas merupakan salah satu dari 15 Guru Besar aktif dari 42 Guru Besar yang dimiliki Fakultas Farmasi UGM.
Rektor UGM, Prof. dr. Ova Emilia, M.Med., Ed., Sp.OG(K)., Ph.D. dalam pidato pembukaan menyampaikan amanat rektor. “Setelah Saudara menyelesaikan pendidikan, UGM mengharapkan agar Saudara tetap memiliki komitmen terhadap pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta menjunjung tinggi almamater UGM,” ujarnya.
Dalam acara wisuda pada periode ini, Syifa Safira Ramadhani menjadi perwakilan wisudawan dari Fakultas Farmasi UGM yang diwisuda langsung oleh Rektor UGM sebagai peraih IPK tertinggi dari Fakultas Farmasi UGM dengan IPK 3, 98. Prestasi ini menjadi bukti nyata atas kerja keras, dedikasi dan semangatnya dalam mengejar ilmu dan pencapaian akademik selama ini.
Selama kuliah di Fakultas Farmasi UGM, Syifa tidak hanya menunjukkan keunggulan akademik, tetapi juga aktif dalam berbagai organisasi, kepanitiaan serta volunteering. Salah satu prestasi yang berhasil diraih oleh Syifa yaitu menjadi juara internasional 2nd Place Clinical Skills Event Asia Pacific Pharmaceutical Symposium (APPS) 2021 di Manila, Filipina dan di tahun 2023 berhasil meraih juara 1st Place Clinical Skills Event IPSF APRO Regional Competition 2023.
“Sejak awal, yang saya lakukan hanya selalu berusaha memberikan yang terbaik yang saya bisa, dan menyerahkan hal yang diluar kemampuan saya kepada-Nya. Saya percaya bahwa pencapaian ini hanyalah hasil dari 1% usaha saya, sedangkan 99% nya berasal dari do’a kedua orang tua,” ungkap Syifa. Ia juga menyampaikan bahwa wisuda ini bukan berarti penutup dari babak baru dalam kehidupannya, tetapi juga awal dari perjalanan yang lebih besar untuk berkontribusi bagi masyarakat dan bangsa.
Fakultas Farmasi UGM dalam wisuda periode ini berhasil meluluskan sebanyak 159 wisudawan yang terdiri dari 115 wisudawan wanita dan 44 wisudawan pria dengan masa studi rata-rata lulusan Program Sarjana Fakultas Farmasi adalah 4 tahun dan rata-rata IPK 3,61. (Rita/Humas FA)
Dengan semangat tinggi, peserta senam sehat dari civitas akademika tiga fakultas kluster kesehatan UGM berkumpul di lapangan parkir Unit 1 Fakultas Farmasi UGM untuk mengikuti sesi senam. Para peserta terlihat gembira dan segar setelah mengikuti sesi senam sehat ini. Mereka pun berbaur dalam obrolan ringan sambil menikmati hidangan sarapan pagi yang telah disiapkan oleh panitia. Selain itu, terdapat berbagai doorprize menarik yang menambah semarak acara senam sehat pada kesempatan kali ini.
Kegiatan senam rutin ini merupakan bukti konkret komitmen fakultas dalam mengedepankan gaya hidup sehat di lingkungan kampus. Selain memberikan manfaat fisik, kegiatan ini juga mempererat hubungan antar fakultas kluster kesehatan di lingkungan UGM. Diharapkan, kegiatan senam rutin ini akan terus dilakukan secara berkala untuk mendorong kesehatan dan kebugaran bagi seluruh civitas akademika. (Rita/Humas FA)