Farmasi UGM – Sebagai bentuk bakti terhadap Tridharma Perguruan Tinggi yang salah satunya adalah pengabdian kepada masyarakat, pada bulan September lalu seluruh mahasiswa Fakultas Farmasi angkatan 2016 mengadakan kegiatan reboisasi yang bertajuk “Pharmagreen: Responsible Cultivation for a Better Environment”. Dalam kesempatan tersebut, mereka mengajak seluruh masyarakat yang tinggal di sekitar Pantai Nglambor, Tepus, Gunung Kidul untuk menanam 100 bibit pohon sengon dan akasia. Tentu hal ini disambut baik oleh seluruh warga.
Kemahasiswaan
Farmasi UGM – Di Indonesia, lebih dari 2 juta kasus osteoporosis dapat terjadi per tahunnya. Jika ditanya siapa saja yang mungkin mengalami kondisi ini, jawabannya adalah semua orang baik pria maupun wanita, baik anak kecil, dewasa, maupun orang yang sudah tua berpotensi mengidap osteoporosis. Untuk gejalanya sendiri tidak terlalu nampak, sehingga sulit untuk dideteksi. Dalam beberapa kasus, si penderita dapat mengalami penurunan tinggi badan, juga lebih sering cedera atau retak tulang.
Demi meningkatkan kepedulian akan osteoporosis, maka setiap tanggal 20 Oktober lebih dari 90 negara termasuk Indonesia mengadakan berbagai kegiatan untuk mengkampanyekan hidup sehat demi menjaga tulang dari kekeroposan. Sesuai dengan keputusan World Health Organization (WHO), maka sejak tahun 1999, tanggal tersebut ditetapkan sebagai World Osteoporosis Day.
Farmasi UGM – Luh Rai Maduretno Asvinigita, dari namanya orang akan berasumsi bahwa dia merupakan keturunan Bali. Ya, gadis yang akrab disapa Gita ini memang berasal dari Pulau Dewata. Layaknya gadis Bali pada umumnya, dibalik wajahnya yang ayu ada kekuatan feminis yang cukup kuat di dalamnya. Terbukti dengan pilihan untuk merantau ke Jogja dan meninggalkan kota kelahirannya setelah menyelesaikan pendidikan Sekolah Menengah Atas (SMA). Hal itu dia lakukan demi mewujudkan cita-citanya menjadi seorang farmasis hebat.
Bagi mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM), PT Paragon Technology and Innovation kembali mengadakan “Paragon Scholarship Program” . Grab Your Chance and Get:
1. Beasiswa Prestasi
Grantee Paragon akan mendapatkan:
?Uang saku
?Pembinaan dari Paragon Scholarship Program
?Kesempatan Internship di PT Paragon Technology and Innovation
?Kesempatan berkontribusi pada masyarakat melalui “Community Project”
Persyaratan:
?Mahasiswa semester 5 Program Sarjana (tahun ajaran 2017/2018)
?IPK minimal 3.30 (lampirkan transkrip nilai kumulatif s.d. semester 4)
?Form pengajuan beasiswa (download di http://tinyurl.com/BeasiswaPrestasi )
?Essay dengan tema “Kontribusiku untuk Indonesia” ?Sertifikat prestasi akademik/nonakademik
?Fotokopi KTM dan KTP
?Fotokopi buku tabungan
[gview file=”http://web04.opencloud.dssdi.ugm.ac.id/wp-content/uploads/sites/466/2017/09/Pengumuman-Beasiswa-Bakti-BCA-Tahun-2017-2018.pdf” download=”all”]
Dan lagi-lagi mahasiswa Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada berhasil membuat bangga Indonesia lewat prestasinya di acara World Congress 2017 yang diadakan oleh International Pharmaceutical Student’s Federation (IPSF) di Chientan Youth Activity Centre, Taipe City, Taiwan. Acara yang dilaksanakan pada tanggal 31 Juli 2017 tersebut diikuti oleh lebih dari enam puluh negara, termasuk Indonesia. Seperti pada tahun-tahun sebelumnya, World Congress kali ini juga mengadakan kegiatan umum seperti General Assembly, Workshops, Excursion, dan Social Nights. Sebagai pelengkap acaranya, IPSF juga turut mengadakan kompetisi-kompetisi di bidang kefarmasian, seperti Educational Poster Competition, Patient Counseling Event, dan Clinical Skills Event.
Dalam rangkaian acara Workshop Peningkatan Reputasi Lulusan Fakultas Farmasi UGM, Dr. Sampurno, MBA, Apt. membawakan tema tentang Leadership and Pharmacist Behaviors : in rapidly changing world dan berbagi ilmu tentang softskill. Mahasiswa pun sangat antusias menghadiri acara yang diadakan pada hari sabtu, tanggal 19 Agustus 2017 tersebut. Bagaimana tidak, acara yang terselenggara berkat hibah dari PIKA (Pusat Inovasi dan Kebijakan Akademik) Universitas Gadjah Mada ini menyajikan materi yang cukup menarik dan sangat dibutuhkan oleh mahasiswa Fakultas Farmasi UGM, terutama yang sedang mengambil program pendidikan apoteker.
Sabtu, 19 Agustus 2017, Alumni and Career Development Center (ACDC) Fakultas Farmasi UGM untuk pertama kalinya menggelar acara Job Fair. Acara yang bertajuk AMBITION (Aim Beyond Your Imagination) tersebut turut mengundang Drs. Pre Agusta Siswanto Apt., MBA dari Manufacturing Director Kalbe Farma, Ibu Caecilia Marshela Sutanto S.Psi. CNL yang merupakan senior trainer dari Coorporate Training and Development Dexa Group, serta Bapak Roviq Adi Prabowo, RFP., CT. NNLP., Apt pendiri lembaga public training, One Academy sebagai narasumber Talkshow dan Pelatihan Public Speaking.
his July seems to be a happy month for all pharmacist and pharmacy students in Yogyakarta. Taking advantages from the series of the 17th ACCP (Asian Conference on Clinical Pharmacy) held in this city of student, 2 guest lectures were set up in collaboration of Universitas Gadjah Mada (UGM), Universitas Islam Indonesia (UII), Universitas Ahmad Dahlan (UAD), Universitas Sanata Dharma (USD), Universitas Muhammadyah Yogyakarta (UMY) and Universitas Airlangga (Unair). The aim is offering update for new knowledges and paradigm in Clinical Pharmacy today, how to initiate, construct and implement ideal practice of pharmacists.
On Friday, July, 28 2017, located in Islamic Centre UAD, Prof. Charles F. Lacy from Roseman University of Health Sciences delivered his lecture. He is the author of Drug Information Handbook and expert in clinical pharmacy practice. There were about 300 registered participants who were fascinated to join. As the magnet of that was topic “Enhancing and Amalgamating Medication Therapy Management through Cross-cultural Unification and Teamwork”. These issues are very substantial and important for better pharmacy practice, especially in Indonesia.
Prof. Lacy persuade all of pharmacists to take notice on principal problem they experienced in. The problem is lack capability of pharmacists to work in team. “We must realise to collaborate instead of work in small groups. Conflict makes problem, collaborate make better outcome”, he said. The collaboration between physicians, pharmacists and nurses should be initiated by determining and formulating their common goals together. They must work in team and give the best for patients satisfactions and their quality of lives. Furthermore, he asked to break up the hierarchy profession problem in health care team. United States had released a collaborative agreements/contract between physicians with nurses and pharmacists. Thus, there is no superiority of physicians to nurses and other practicioners, they can work in solid team.
Communication in term of sharing pharmacist knowledges, is a key point to build good collaboration. Everyone in team should well and effectively talk to others and discuss their problems. He invoked pharmacist as the specialist in drug therapy to show up themselves and offer their viewpoint to other health practicioners about therapy management. They would not be recognized as the urge health care provider unless gain their added values in team. In the end, he emphasized,”Researcher, the newest star of pharmacists, is potentially promote you to get trust and acknowledgment from patients and health care providers. You have pharmacology, pharmacogenomics and pharmacotherapy which they don’t have. Make they believe that you care about patient goodness.” (Fajar Aji/Farmasi UGM)
Demi memajukan ilmu dan pengetahuan di bidang kesehatan, Fakultas Farmasi UGM melalui Program Peningkatan Kualitas Alumni Universitas Gadjah Mada mengadakan Workshop Flowsitometri. Acara yang diadakan pada tanggal 1 – 2 Agustus 2017 ini di buka langsung oleh Prof. Agung Endro Nugroho, M.Si., PhD, Apt. selaku Dekan Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan harapannya agar melalui acara ini, iklim penelitian khususnya penelitian ke arah biologi molekuler di Indonesia dapat semakin maju, khususnya Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada. “Banyak sekali publikasi dosen Farmasi UGM di jurnal internasional bereputasi melibatkan penelitian-penelitian menggunakan alat tersebut”, dalam sambutannya.
Dalam kesempatan yang sama, Prof. Dr. Edy Meiyanto, M.Si., Apt. selaku ketua panitia kegiatan juga menyampaikan pentingnya pengetahuan mengenai metode flowsitometri ini dalam bidang kesehatan dan biologi molekuler. Dengan menggunakan teknik Flowsitometri, proses menganalisis jenis-jenis sel yang terdapat pada suatu populasi sel akan semakin mudah. Sehingga melalui teknik ini dapat dengan tepat diketahui sel-sel berbahaya seperti kanker. Hal inilah yang menjadi dasar pentingnya diadakannya Workshop Flowsitometri.
Dalam kegiatan yang diadakan oleh Departemen Kimia Farmasi ini, peserta tidak hanya disuguhkan teori-teori mengenai flowsitometri saja, namun juga mereka diajak untuk mengikuti pelatihan Analisis Flowsitometri yang bekerja sama dengan BD Bioscience selaku vendor alat-alat flowsitometri. Materi yang disampaikan antara lain pengantar flowsitometri, siklus sel, apoptosis, imunologi farmasi, analisa flowsitometri apoptosis, analisa flowsitometri CD36 dan analisa flowsitometri siklus sel. Sebagai pembicara dalam workshop ini antara lain Dr. dr. Umi Solekhah Intansari, M.Kes, Sp.PK, Prof. Dr. Edy Meiyanto, M.Si., Apt dan Dr. Muthi Ikawati. Peserta workshop tidak hanya dari kalangan fakultas farmasi saja, namun juga dari instansi lain seperti biologi dan bioteknologi.
Sebagai bagian dari hibah yang di dapat oleh Prof. Dr. Edy Meiyanto, M.Si., Apt. dari Pusat Inovasi dan Kajian Akademik (PIKA) Universitas Gadjah Mada, diharapkan agar kegiatan ini dapat menjadi titik tolak perkembangan flowsitometri, serta mengajak instansi-instansi terkait untuk bersama-sama mengembangkan pengetahuan di bidang kesehatan. Sehingga, kedepannya Indonesia dapat bersaing di kancah internasional. (Yeny P/ Humas FA UGM)