Fakultas Farmasi UGM Resmikan Kafe Jamu Acaraki Gama dan Talkshow “Jamu Goes to UGM”

Yogyakarta – Selasa (7/3) Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada (UGM) telah melangsungkan acara Grand Opening Kafe Jamu Acaraki Gama dan Talkshow “Jamu goes to UGM” yang diresmikan oleh Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI, Rektor Universitas Gadjah Mada (UGM), dan founder PT. Acaraki Nusantara Persada.

Acara peresmian ini diawali dengan sambutan dari Dekan Fakultas Farmasi UGM, Prof. Dr. apt. Satibi, M.Si yang menyampaikan bahwa kehadiran Kafe Jamu Acaraki Gama merupakan salah satu wujud kerja sama antara Fakultas Farmasi UGM dengan PT. Acaraki Nusantara Persada dan BPOM RI serta sebagai bentuk implementasi dalam pendidikan bagi mahasiswa dalam upaya meningkatkan kemampuan socioentrepreneurship di bidang obat tradisional.

Selanjutnya, founder PT. Acaraki Nusantara Persada, Jony Yuwono menyampaikan bahwa keberadaan Kafe Acaraki Gama merupakan wujud kolaborasi berbagai pihak yang hadir untuk menginspirasi generasi muda sekaligus melestarikan jamu sebagai warisan budaya yang harapannya kedepan minat akan penelitian jamu dapat berkembang dan bersaing di tingkat internasional.

Sementara itu, Rektor UGM, Prof.dr. Ova Emilia, M.Med.Ed., Sp.OG (k)., Ph.D., dalam sambutannya menyampaikan bahwa UGM menyambut baik upaya memperkenalkan kembali jamu di kalangan masyarakat milenial, termasuk mahasiswa melalui kehadiran kafe jamu Acaraki Gama dan talkshow “Jamu Goes to UGM” untuk mengkampanyekan budaya minum jamu serta mengedukasikan khasiat jamu yang menyehatkan dan aman dikonsumsi oleh masyarakat.

Kepala BPOM RI, Dr. Ir. Penny K. Lukito, MCP mengapresiasi dan menyambut baik atas terwujudnya kolaborasi kerjasama ini. BPOM juga mendukung pengembangan dan pemanfaatan bahan baku alam lokal sebagai bagian dari kampanye Bangga Buatan Indonesia guna mewujudkan kemandirian nasional.

“Selamat dan sukses atas peresmian Kafe Jamu Acaraki GAMA. Saya sangat mengapresiasi inovasi yang telah dilaksanakan karena dapat mendukung pelestarian jamu sebagai warisan budaya dan memperkenalkan jamu kepada milenial dan generasi muda,” ucap Kepala BPOM.

Acara peresmian diakhiri dengan Talkshow “Jamu goes to UGM” yang menghadirkan narasumber dari BPOM, apt. Dra. Reri Indriani, M.Si. (Deputi Bidang Pengawasan Obat Tradisional, Suplemen Kesehatan dan Kosmetik), dari Fakultas Farmasi UGM, Dr.rer.nat. apt. Yosi Bayu Murti, S.Si., M.Si. dan dari Acaraki yaitu Jony Yuwono selaku founder Kafe Acaraki.

Talkshow menghasilkan beberapa poin penting diantaranya yaitu terkait perlunya branding jamu terutama untuk generasi milenial, karena jamu merupakan salah satu warisan budaya yang menyehatkan dan perlu dilestarikan. Selain itu, dalam hal ini BPOM berperan bukan hanya sebagai lembaga pengawas, namun juga memfasilitasi perkembangan jamu melalui regulasi-regulasi baru, berperan aktif dalam kampanye jamu sehat, dan mengeluarkan aturan untuk percepatan hilirisasi hasil penelitian jamu.

Acara peresmian Kafe Jamu Acaraki Gama dan Talkshow “Jamu goes to UGM” di Fakultas Farmasi UGM diharapkan dapat menjadi awal yang baik dalam mempromosikan jamu sebagai minuman kesehatan yang modern dan inovatif serta dapat memberikan inspirasi dan wawasan baru tentang pengembangan jamu sebagai produk khas Indonesia yang berkualitas dan aman untuk dikonsumsi sehari hari. (Rita/Humas FA)

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

*